Jumat, 29 Agustus 2008

Ramadhan, I Miss U

"Allaahumma Baarik Lana Fii Rajaba Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana". Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.
Itulah sepenggal do'a yang sering diucapkan oleh baginda Rosulullah Muhammad SAW apabila menjelang datangnya bulan suci ramadhan. Sepenggal do'a itu yang juga aku pintakan kepada Allah Swt agar aku dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini 1429 H. Benar firman Allah Swt bahwa sebenarnya usia manusia sangatlah singkat. Sepertinya masih kemarin Ramadhan 1428 H meninggalkanku dengan berbagai kenangan manis, dua hari lagi tepatnya tanggal 01 September 2008 Insyaallah bulan Ramadhan 1429 H akan menyapaku kembali. Sungguh aku ingin mengukir kenangan manis lagi bersamamu Ramadhanku.

Aku akan selalu merindukanmu Ramadhanku, Welcome Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan. Aku ingin mengulang kenangan manis itu bersamamu dengan berkah & ridho Allah Swt. Aamiinn..

Senin, 25 Agustus 2008

Serahkan pada ahlinya

Alhamdulillah, tahun ini Allah Swt memberikan rejeki lebih kepada keluargaku. Rupanya tabunganku selama ini sudah cukup untuk digunakan renovasi rumah meskipun untuk sedikit renovasi tambah ruang sebelah.

Kemudian pikiranku langsung mengarah ke Pak H, seorang tukang yang selama ini aku kenal meskipun aku masih meragukannya sebagai tukang bangunan yang termasuk profesional. Dia selalu mengatakan "bisa" kalau diberi pertanyaan seputar pembangunan rumah. Dia sosok yang kalau orang lain melihat dia, terkesan memelas (baca:kasihan). Begitu juga dengan aku, rasa kasihan itu langsung timbul dan itung-itung bisa membantu dia & keluarganya. Tanpa pikir panjang lagi aku cari informasi ke saudaraku untuk mengundang dia ke rumah. Maklum Pak H ini tidak mempunyai telepon/HP.

Singkat cerita, dimulailah renovasi kecil tersebut. Setelah hampir tiga minggu, hasilnya seperti dugaanku semula, kurang memuaskan. Astaghfirullah, aku langsung sadar dan teringat salah satu ayat Al-Qur'an yang isinya kurang lebih bahwa kita harus menyerahkan sesuatu kepada ahlinya. Aku begitu lupa, kenapa baru ingat sekarang?? tapi nasi sudah menjadi bubur. Tak seharusnya penyesalan yang harus aku hadapi, Insyaallah ini menjadi pelajaran bagiku di waktu yang akan datang. Ternyata rasa kasihan saja nggak cukup, serahkan semuanya pada ahlinya.