Kamis, 15 Oktober 2009

30 thn sudah aku menghamba kepada-Mu

30 tahun yang lalu aku terlahir ke dunia ini dengan penciptaan-Mu Yang Maha Sempurna Yaa Robbi. Engkau titipkan aku dan dengan pancaran Asmaul Husna-Mu, Engkau memberikan kasih sayang kepadaku melalui kedua orangtuaku hingga akhirnya aku menjadi hamba-Mu di dunia ini.

Dalam rentang waktu yang begitu panjang menurut ukuran manusia, aku ada dalam sumpah setiaku kepada-Mu Ya Robb. Ya...sumpah setia seorang hamba yang telah Kau ciptakan di dunia ini dalam kalimat Shahadat yang pernah aku ikrarkan dihadapan-Mu bahwa Engkau adalah tuhanku di dalam rahim ibuku.

Tapi dengan keindahan dan kenikmatan dunia yang penuh dengan fatamorgana, aku terjerembab didalamnya. Dulu, melupakan-Mu untuk urusan duniaku sangat sering aku lakukan. Kemewahan harta sangat menyilaukan mataku dan kebanggaan akan status dan keluarga membuatku congkak untuk berjalan di bumi-Mu ini.

Duhaiii Tuhan Semesta Alam...Allah Swt, sungguh aku merasa malu apabila mengingat segala yang telah ku perbuat kepada-Mu. Aku lupa akan sumpah setiaku kepada-Mu, jangankan menjalankannya, kepada-Mu saja aku sudah buta...yachh...dibutakan oleh dunia yang penuh dengan tipu daya.

Yaa Robbi, Allah Swt, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, aku berlindung dari perbuatan buruk yang telah aku lakukan kepada-Mu. Ampunilah dosa-dosaku Ya Robbii, karena memang hanya Engkau-lah yang bisa memberikan pengampunan kepadaku.

Meskipun dalam perjalanan hidupku aku sering melupakanmu, ternyata Engkau masih sayang kepadaku Yaa Robb. Engkau ingin aku kembali kepada-Mu dalam tali agama-Mu. Engkau memanggilku melalui cobaan hidup yang Kau berikan kepadaku. Seolah-olah tak ingin aku lepas dari-Mu dan hanyut oleh derasnya arus kehidupan dunia yang tidak akan pernah memberikan kebahagiaan hakiki kepadaku.

Bagaikan kasih sayang seorang bunda kepada anaknya tatkala seorang anak meminta untuk bermain di sungai yang begitu deras arusnya. ”Jangan nakk....jangan kamu bermain di sungai itu, nanti kamu kamu akan hanyut oleh derasnya arus sungai....”, pinta sang ibu kepada anaknya karena sang ibu tahu resiko dibalik semua itu, sedangkan sang anak tak mengetahuinya.

Begitulah kasih sayang-Mu kepadaku. Meskipun beribu pinta & do’a aku panjatkan untuk hajatku, tidak serta merta untuk Engkau mengabulkan semuanya. Karena Engkau pasti tahu resiko dibalik do’a dan pintaku sangatlah berat sehingga aku tidak kuat untuk memikulnya.

Dari sekian banyak waktu kehidupan yang aku jalani, memang hanya kepada Allah Swt-lah tempat meraih kebahagiaan yang hakiki. Allah Swt tempat aku meminta, Allah Swt tempat aku berkeluhkesah dan Allah Swt tempat aku berterima kasih. Terima kasih Yaa Robbi...Tuhan Yang Maha Berkehendak, Allah Swt.

Waktu kian berlalu begitu cepat seiring dengan detak jantung yang Kau titipkan kepadaku Yaa Robbi. 30 tahun sudah Engkau menitipkan segalanya kepadaku. Kalau merujuk usia Sayyidina Rosululloh Nabi Muhammad SAW yang 64 Tahun berarti separuh lagi perjalanan hidupku di dunia ini. Itupun kalau Engkau menghendaki Yaa Robbi.

Untuk itu di miladku yang ke 30 ini aku hanya memohon cinta-Mu Yaa Allah Swt, cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan jadikanlah semua yang Engkau titipkan kepadaku menjadi sarana untuk menuju kepada cinta-Mu. Karena memang Engkaulah kebahagiaan sejatiku dalam pertemuan agung yang telah Engkau janjikan kepada ku...Aamiinnn.

Jumat, 23 Januari 2009

Terimalah Cintaku Yaa Allah Swt

Aku tidak tahu harus dari mana mengawali tulisan ini. Satu hal yang pasti aku merasa jantungku berdegub kencang dan badanku terasa merinding tatkala aku mengingatMu Yaa Allah Swt. Sudah begitu banyak kenikmatan yang Engkau berikan kepadaku, pertanda begitu sayangnya Engkau kepadaku. Yah...Engkau memang sangat sayang kepadaku. Buktinya, sampai detik ini Engkau selalu mengerti apa yang aku butuhkan.

Seperti saat ini dan semoga selamanya, memang aku sangat membutuhkanMu. Engkau memberikan jawaban terhadap semua keraguan hidup yang aku jalani selama ini. Semua firmanMu dalam Al-Qur'an menjadikan semangat hidup bagi diriku.

Aku jadi lebih mengerti tentang siapakah aku yang sebenarnya. Untuk apa aku hidup di dunia ini dan kemana aku akan kembali setelah ini. Jawaban itu tak lain berawal dan berakhir hanya kepada Engkau Yaa Allah Swt.

Rabu, 05 November 2008

Aku bukanlah milikku

Kaki ini milikku..., tapi aku bukanlah kakiku.
Perut ini milikku..., tapi aku bukanlah perutku.
Dada ini milikku..., tapi aku bukanlah dadaku.
Tangan ini milikku..., tapi aku bukanlah tanganku.

Kepala ini milikku..., tapi aku bukanlah kepalaku.
Mata ini milikku..., tapi aku bukanlah mataku.
Telinga ini milikku..., tapi aku bukanlah telingaku.
Hidung ini milikku..., tapi aku bukanlah hidungku.
Mulut ini milikku..., tapi aku bukanlah mulutku.

Tubuh ini milikku..., tapi sekali lagi aku bukanlah tubuhku.

Lantas....siapakah aku???

Aku hanyalah hamba Allah Swt yang seharusnya beriman
& bertaqwa kepada-Nya karena suatu saat nanti aku akan
meninggalkan semua yang menjadi milikku di dunia ini dan
aku akan kembali kepada-Nya dengan segala pertanggungjawabanku.

Jumat, 29 Agustus 2008

Ramadhan, I Miss U

"Allaahumma Baarik Lana Fii Rajaba Wa Sya’baana, Wa Ballighna Ramadhaana". Ya Allah, berilah keberkahan pada kami di dalam bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.
Itulah sepenggal do'a yang sering diucapkan oleh baginda Rosulullah Muhammad SAW apabila menjelang datangnya bulan suci ramadhan. Sepenggal do'a itu yang juga aku pintakan kepada Allah Swt agar aku dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini 1429 H. Benar firman Allah Swt bahwa sebenarnya usia manusia sangatlah singkat. Sepertinya masih kemarin Ramadhan 1428 H meninggalkanku dengan berbagai kenangan manis, dua hari lagi tepatnya tanggal 01 September 2008 Insyaallah bulan Ramadhan 1429 H akan menyapaku kembali. Sungguh aku ingin mengukir kenangan manis lagi bersamamu Ramadhanku.

Aku akan selalu merindukanmu Ramadhanku, Welcome Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan. Aku ingin mengulang kenangan manis itu bersamamu dengan berkah & ridho Allah Swt. Aamiinn..

Senin, 25 Agustus 2008

Serahkan pada ahlinya

Alhamdulillah, tahun ini Allah Swt memberikan rejeki lebih kepada keluargaku. Rupanya tabunganku selama ini sudah cukup untuk digunakan renovasi rumah meskipun untuk sedikit renovasi tambah ruang sebelah.

Kemudian pikiranku langsung mengarah ke Pak H, seorang tukang yang selama ini aku kenal meskipun aku masih meragukannya sebagai tukang bangunan yang termasuk profesional. Dia selalu mengatakan "bisa" kalau diberi pertanyaan seputar pembangunan rumah. Dia sosok yang kalau orang lain melihat dia, terkesan memelas (baca:kasihan). Begitu juga dengan aku, rasa kasihan itu langsung timbul dan itung-itung bisa membantu dia & keluarganya. Tanpa pikir panjang lagi aku cari informasi ke saudaraku untuk mengundang dia ke rumah. Maklum Pak H ini tidak mempunyai telepon/HP.

Singkat cerita, dimulailah renovasi kecil tersebut. Setelah hampir tiga minggu, hasilnya seperti dugaanku semula, kurang memuaskan. Astaghfirullah, aku langsung sadar dan teringat salah satu ayat Al-Qur'an yang isinya kurang lebih bahwa kita harus menyerahkan sesuatu kepada ahlinya. Aku begitu lupa, kenapa baru ingat sekarang?? tapi nasi sudah menjadi bubur. Tak seharusnya penyesalan yang harus aku hadapi, Insyaallah ini menjadi pelajaran bagiku di waktu yang akan datang. Ternyata rasa kasihan saja nggak cukup, serahkan semuanya pada ahlinya.

Jumat, 23 Mei 2008

Ibu-ku, She look so beautiful

Tidak seperti biasanya, pagi itu aku kangen banget sama Ibu-ku. Maklum karena padat acara, ternyata sudah 3 minggu ini aku belum sempat pulang kampung. Sekitar jam 09.00 pagi, telepon kantorku berdering dengan nyaringnya. Ku angkat gagang telepon sembari mengatakan salam. Tak kusangka ternyata Ibu-ku yang telepon dan menceritakan bahwa ada undangan bagi Calon Jamaah Haji 2008 dari Kantor Urusan Agama untuk hadir 2 hari lagi di Kantor Depag. Mendengar suaranya aja aku udah lega dan syukur Alhamdulillah ternyata Ibu-ku masuk daftar Calhaj 2008 ini. Tanpa pikir panjang, aku ambil cuti dan langsung menyarankan untuk menginap di rumah sambil istirahat dan Ibu-ku meng-amin-i.

Keesokan harinya, mulailah aku dan Ibuku mempersiapkan dokumen yang harus diserahkan besok. Ternyata ada dokumen penting yang belum terbawa, yaitu foto. Daripada bingung2 harus ke studio foto, langsung aja Ibu-ku saya foto sendiri. Hasilnya...lumayan bagus, nggak jelek-jelek amat...hehehe memuji diri sendiri boleh donk...:-)

Setelah acara di Kantor Depag selesai, Ibu-ku langsung berpamitan pulang. Aku antarkan sampai di terminal bus untuk pulang ke kampungku. Lega sudah rasanya hari itu karena aku sudah bertemu langsung dengan Ibu-ku. Setelah di rumah, aku mengutak atik kamera foto dan melihat foto Ibu-ku yang aku aku ambil waktu itu. Aku melihat sudah ada kerutan di wajahnya yang termakan usia. Kerutan wajah yang mengandung makna begitu tegarnya kehidupan yang dilalui Ibu-ku dalam merawatku sepeninggal Bapak 12 tahun silam. Memang Ibu-ku tidak muda lagi, tapi bagiku She look so beautiful.....

Kamis, 01 Mei 2008

My Wedding Anniversary 3rd

Alhamdulillah, tak terasa sudah 3 (tiga) tahun usia pernikahan kita. Kupersembahkan blog ini sebagai hadiah kecil untuk ulang tahun pernikahan kita. Banyak suka maupun duka yang telah kita lalui bersama. Tapi semua itu tak akan menyurutkan tekadku untuk selalu membuat keluarga yang bahagia di dunia maupun di akhirat. Aku bahagia dengan pernikahan ini meskipun sampai detik ini kita belum dikaruniai seorang anak. Aku yakin Allah Swt tahu inilah kondisi yang terbaik yang harus kita lalui di kehidupan ini. Suatu fase kehidupan yang membutuhkan keikhlasan dan kesabaran yang kuat untuk menghadapinya. Tapi bukan itu..sekali lagi bukan itu, meskipun kita menginginkannya, ada suatu kebahagiaan dan kebanggaan terbesar yang kita punya, keyakinan akan bertemu dengan-Nya. Smoga

I Love You Honey, I want you always be mine...